Setelah kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara di perempat final Piala Asia U-17 2025, pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan mengakui bahwa hasil tersebut jauh dari harapan. Ia menyebut bahwa timnya belum sempurna dan masih memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar lima bulan mendatang.
Evaluasi dan Sorotan Nova Arianto
Nova Arianto menyoroti beberapa aspek yang perlu diperbaiki dalam timnya:
-
Pengambilan Keputusan dan Permainan: Nova menilai bahwa anak asuhnya masih lambat dalam pengambilan keputusan dan aspek permainan, yang menjadi kelemahan utama saat menghadapi Korea Utara.
-
Konsentrasi dan Fokus: Ia menduga bahwa keberhasilan lolos ke Piala Dunia U-17 sebelumnya membuat beberapa pemain sedikit terdistraksi, sehingga tidak tampil maksimal dalam laga perempat final.
-
Dominasi Lawan: Dalam pertandingan tersebut, Korea Utara mendominasi dengan penguasaan bola mencapai 70,1%, sementara Indonesia hanya 29,9%. Timnas U-17 Indonesia juga hanya mampu melepaskan tiga tembakan, dengan satu yang mengarah ke gawang.
Langkah ke Depan
Meskipun tersingkir dari Piala Asia U-17, Nova Arianto tetap bersyukur atas kesempatan menghadapi tim sekelas Korea Utara dan melihatnya sebagai pelajaran berharga. Ia berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan menyusun roadmap persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025, dengan fokus pada peningkatan aspek teknis dan mentalitas tim.
Baca Juga: Paus Fransiskus Mendadak Hadir dalam Perayaan Minggu Palma di Vatikan