Pergantian pelatih seringkali membawa angin perubahan besar, dan hal itu tampaknya akan benar-benar terjadi di Real Madrid. Dengan penunjukan Xabi Alonso sebagai pelatih baru menggantikan Carlo Ancelotti, berbagai bocoran menyebutkan bahwa formasi dan pendekatan taktik Los Blancos akan mengalami perubahan total. Lalu, seperti apa transformasi besar yang akan terjadi di era Alonso?
Gaya Bermain yang Lebih Modern dan Dinamis
Xabi Alonso dikenal sebagai pelatih yang membawa filosofi permainan progresif. Saat melatih Bayer Leverkusen, Alonso sukses mengubah klub tersebut menjadi tim yang atraktif dan efisien. Ia mengusung formasi dasar 3-4-2-1 atau 3-2-4-1 yang fleksibel dalam menyerang maupun bertahan. Kabarnya, pola ini juga akan ia bawa ke Santiago Bernabéu.
Real Madrid selama ini identik dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 di bawah Ancelotti dan Zidane. Namun, di bawah Alonso, trio bek tengah kemungkinan akan menjadi ciri khas baru. Ini akan menjadi perubahan radikal setelah bertahun-tahun mengandalkan dua bek tengah konvensional.
Peran Baru Bagi Pemain Kunci
Beberapa pemain utama seperti Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, dan Federico Valverde dikabarkan akan mendapat peran baru. Bellingham, misalnya, akan diberi kebebasan lebih sebagai second striker atau playmaker di belakang penyerang utama, bukan lagi hanya sebagai gelandang box-to-box.
Sementara itu, Vinicius Jr dan Rodrygo kemungkinan akan beroperasi lebih melebar dan lebih tinggi sebagai wide forward atau inverted winger dalam skema tiga bek, bukan lagi sebagai bagian dari trio lini depan tradisional.
Lini belakang juga akan bertransformasi. Pemain seperti Éder Militão, Antonio Rüdiger, dan David Alaba berpeluang menjadi trio utama yang kokoh. Bek sayap seperti Fran García dan Dani Carvajal akan mendapat peran lebih ofensif sebagai wing-back.
Fokus pada Penguasaan Bola dan Pressing Ketat
Alonso sangat menekankan penguasaan bola dan pressing tinggi. Hal ini akan menuntut Real Madrid untuk bermain lebih agresif tanpa bola dan lebih sabar dalam membangun serangan. Sistem ini mirip dengan filosofi Pep Guardiola atau Julian Nagelsmann, tetapi dengan sentuhan khas Alonso yang dikenal lebih fleksibel dan responsif terhadap situasi pertandingan.
Adaptasi yang Tidak Mudah
Meskipun transformasi ini menjanjikan, tidak semua pemain akan cocok dengan sistem baru. Beberapa bintang senior mungkin harus menyesuaikan diri atau bahkan siap kehilangan tempat utama. Oleh karena itu, proses adaptasi akan menjadi ujian awal bagi Alonso di musim pertamanya.
Kesimpulan
Era baru Real Madrid di bawah Xabi Alonso tampaknya akan dimulai dengan perubahan total dalam pendekatan taktik dan formasi. Dengan visi modern dan berani, Alonso ingin membawa Los Blancos ke level yang lebih tinggi lagi di Eropa. Para Madridista pun tentu tak sabar melihat bagaimana wajah baru tim kesayangan mereka di bawah maestro lini tengah yang kini menjadi arsitek strategi.
Baca Juga: 5 Rekor Piala Dunia Antarklub yang Berpeluang Dihancurkan Lionel Messi